KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis
ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengaruh Situs Jejaring Sosial
Terhadap Perilaku Generasi Muda”.
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah pendidikan budi pekerti.
Terselesaikannya
tugas membuat makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak yang
membantu dalam proses penulisan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Sarjiman selaku kepala program studi Bimbingan dan
Konseling yang telah memberikan kesempatan kepada Mahasiswa berkreasi.
2. Drs. H. Djualman, M.Pd
selaku dosen pengampu matakuliah
pendidikan budi pekerti.
3. Kedua orang tua penulis
yang tercinta, atas segala doa restu, pengorbanan serta kasih sayangnya.
Akhir
kata tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih
sangat sederhana dan mungkin juga masih banyak kekurangannya. Namun, besar
harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan nantinya dapat dipakai oleh
semua pihak. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
Yogyakarta , 29
Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………....
i
Lembar Pengesahan………………………………………………………... ii
Kata Pengantar……………………………………………………………...
iii
Daftar Isi……………………………………………………………………..
1
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………2
a)
Latar Belakang………………………………………………………..2
b)
Rumusan Masalah…………………………………………………….4
c)
Tujuan Pembahasan…………………………………………………..4
d)
Manfaat Pembahasan…………………………………………………4
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………………………5
BAB
III PENUTUP…………………………………………………………10
a)
Kesimpulan …………………………………………………………..10
b)
Saran………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….....11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti
sekarang ini, perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Kemajuan teknologi dan informasi tersebut merupakan bentuk dari
globalisasi dan modernisasi yang dihasilkan oleh perubahan sosial yang terjadi
pada masyarakat. Hal tersebut semakin memudahkan manusia atau seseorang
untuk membangun jaringan dan berinteraksi dengan orang lain tanpa batasan jarak
dan waktu. Kemajuan ini menunjang kehidupan masyarakat dunia, termasuk
Indonesia. Namun, ada pula dampak yang merugikan dari perubahan sosial
tersebut.
William F. Ogburn dalam Moore
(2002), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ia
mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Sementara itu, Pengertian perubahan sosial
menurut ”Gillin dan Gillin” adalah suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah
diterima baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan,
komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
Seperti yang telah disebutkan di
atas bahwa globalisasi dan modernisasi merupakan dua bentuk perubahan sosial
yang penting. Perubahan ini mengacu kepada kemajuan masyarakat dalam hal
teknologi dan informasi. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi sudah bisa
diakses oleh semua kalangan, termasuk anak –anak dan remaja. Tentu saja
hal ini membawa dampak yang positif maupun negatif. Pada masa sekarang
ini, televisi, majalah, komputer, handphone maupun dunia internet
semua bisa diakses oleh anak – anak ataupun remaja. Fenomena ini berpengaruh
terhadap pola pikir dan perilaku mereka, mulai dari bercerita, meniru sampai
pada kebiasaan sehari – hari. Yang menjadi permasalahan adalah ketika
teknologi dan informasi tersebut bisa diakses secara bebas oleh masyarakat,
termasuk anak-anak dan remaja, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan
perilaku mereka.
2
Remaja, merupakan masa peralihan
antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur dua belas tahun (12)
sampai dua puluh satu (21) tahun. Pada masa tersebut
terjadi proses pematangan baik
itu pematangan fisik, maupun psikologis. Hal ini menyebabkan kondisi pemikiran
dan perilakunya masih terbilang labil. Mudah terpengaruh dan memiliki
keingintahuan tinggi. Keberadaan perangkat modern, teknologi canggih, jaringan
internet dan maraknya kemunculan kehidupan maya di balik gadget yang ada di
sekeliling kita dapat dengan mudah memberi pengaruh kepada remaja, pengaruh
yang baik maupun yang buruk.
Keberadaan dunia maya berbasis
jejaring sosial salah satunya. Suatu fenomena baru yang sangat digandrungi oleh
masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pengguna yang tersebar di
seluruh dunia tersebut sebagian besar merupakan anak-anak berusia belasan atau
remaja. Beberapa situs yang menyajikan layanan jejaring sosial antara lain ; Jejaring
sosial, Twitter, Friendster, Plurk, dan lain-lain. Mudahnya situs-situs
tersebut diterima masyarakat antara lain karena adanya fasilitas untuk saling
bertukar informasi, menambah teman, meng-update berita bahkan berbicara
secara langsung meski pengguna berada di Negara atau benua berbeda.
Hal tersebut membuat sebagian
besar penggunanya merasa kecanduan karena keasyikan dengan kehidupannya di
dunia maya. Terutama bagi remaja Indonesia. Ada banyak pengaruh dari jejaring
sosial yang mereka sadari atau tidak ternyata sangat berdampak bagi kehidupan
mereka, baik dari segi minat belajar, prestasi, bersosialisasi dengan
lingkungan, kepekaan sosial maupun perilakunya. Jejaring sosial memudahkan
seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, namun penggunaan jejaring
sosial yang berlebihan juga akan menciptakan ketergantungan yang berlebihan.
Apabila seseorang sudah tergantung dan ketagihan akan jejaring sosial mereka
bisa lupa dengan tugas dan kehidupan sosial dengan teman – teman di dunia
nyata. Melalui jejaring sosial remaja dapat berinteraksi dengan orang yang sama
sekali belum pernah bertemu dengan mereka, entah itu orang dewasa, laki – laki
atau perempuan, baik yang bekerja maupun masih bersekolah, tanpa mereka tahu
bahwa yang diajak berinteraksi itu orang yang benar – benar baik bagi mereka
atau tidak dan sejauh mana informasi yang layak mereka terima dari situs-situs
tersebut.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, di dalam penelitian berjudul ““
pengaruh situs jejaring sosial
terhadap perilaku generasi muda” ini terdapat rumusan masalah :
a) Bagaimana sejarah jejaring sosial di indonesia?
b) Bagaimanakah tingkat ketergantungan remaja Indonesia terhadap situs
jejaring sosial tersebut?
c) Apa dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh jejaring sosial
terhadap kehidupan remaja ?
d) Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kecanduan penggunaan
jejaring sosial?
C. Tujuan
Pembahasan
a) Mengetahui sejarah situs jejaring sosial yang di indonesia
b) Mengetahui tingkat ketergantungan remaja terhadap situs jejaring sosial
c) Sebagai bahan kajian untuk mengetahui dampak-dampak dari situs jejaring
sosial terhadap kehidupan remaja Indonesia.
d) Sebagai bahan kajian untuk mengetahui apa saja upaya yang dapa dilakukan
untuk mencegah dan mengurangi kecanduan terhadap jejaring sosial
D. Manfaat
Pembahasan
Dengan
dibuatnya makalah ini penulis mengharapkan adanya :
a) Manfaat bagi Pembaca
Pembaca dapat
mengetahui lebih jelas apa itu jejaring sosial, serta mendapatkan informasi
tentang pengaruh jejaring sosial terhadap perilaku remaja serta mengetahui apa
saja upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kecanduan penggunaan jejaring
sosial oleh remaja.
b) Manfaat bagi Penulis
Dengan
dibuatnya makalah ini penulis berharap menjadi mengerti bagaimana membuat
laporan penelitian yang baik, serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan makalah yang berikutnya untuk menjadi lebih baik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Situs Jejaring Sosial Di
Indonesia
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya
inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com
mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk
membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul
situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang
berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com
yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster
sebagai situs anak muda pertama yang semula
disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini
lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun
2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster,
Flick R, You Tube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster
dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati.
Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster
dan Myspace mulai tergeser dengan adanya jejaring
sosial. Jejaring
sosial dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk
berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Tahun 2009, kemunculan Twitter
ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda. Twitter
menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti (follow-unfollow), dimana
kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti
(follow). Tahun 2012,muncul kembali dan menambah kembali situs jejaring
sosial untuk semua usia yang bernama Ketiker. Ketiker adalah situs web
yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut post.
B. Tingkat Ketergantungan Remaja Indonesia Terhadap Situs Jejaring Sosial
Kehadiran jejaring sosial di tengah masyarakat menjadi sebuah
fenomena yang menandai babak baru kehidupan modern. Keberadaannya dapat
menggantikan peran silaturahmi di tengah masyarakat karena fasilitasnya yang
dapat menghubungkan orang perorang secara leluasa. Dari sini ditemukan bahwa
para pengguna jejaring sosial kini lebih memilih menjalin komunikasi
dengan memanfaatkan situs ini. Mereka cenderung melihat sisi
5
praktis dan
efektif karena tidak harus menyesuaikan diri sebagaimana tatanan berkomunikasi
secara langsung.
Saat ini apabila remaja tidak memiliki akun situs di
jejaring sosial tidak gaul namanya malah bisa dibilang ketinggalan zaman. Dan
dalam rangka menunjukkan eksistensi, akhirnya mereka pun mulai belajar untuk
mengakses situs jejaring sosial. Mereka beranggapan bahwa lewat situs tersebut
mereka dapat mengembangkan pergaulan mereka bahkan sampai-sampai bisa berbisnis
di sana. Pada umumnya remaja yang menggunakan fasilitas internet di
warnet selalu mengakses situs-situs jejaring sosial.
Dengan semakin
menjamurnya warnet-warnet di kota bahkan desa semakin memudahkan mereka untuk
mengakses situs-situs jejaring sosial. Ditambah lagi semakin berkembangnya
teknologi sehingga untuk menikmati situs tersebut tidak perlu lagi pergi ke
warnet. Cukup dengan membukanya lewat telepon genggam yang sekarang makin canggih
dan murah, mereka bisa menikmati semua layanan yang disediakan situs pertemanan
tersebut.
Semakin terkenalnya situs pertemanan ini membuat penggunanya terutama dari
kalangan pelajar semakin bertambah tiap harinya. Durasi dalam mengakses situs
pertemanan pun relatif tinggi. Mereka lebih nyaman untuk terus terpaku di dalam
situs tersebut untuk sekedar memberi komentar, share foto maupun chatting
dengan teman mereka daripada harus membaca buku.
Dari sini diungkap fakta yang cukup memilukan dimana ada
kecenderungan pelajar yang gemar mengakses jejaring sosial, prestasi
akademiknya menurun. Hal itu terjadi sebagai akibat mereka disibukkan dengan
update statusnya, mengomentari status dan foto orang lain, chatting, dan
sebagainya yang sangat menyita waktu.
Kebanyakan mereka
melakukan hal tersebut diluar kendali karena menganggap aktivitas itu sama
sekali tidak mengganggu aktivitas lainnya. Padahal sejatinya banyak waktu yang
terbuang demi menulis, mengomentarai hal-hal sepele yang jauh dari dikatakan
intelek. Pengguna jejaring sosial, kemungkinan besar selalu ingin mengetahui
statusnya setiap hari sehingga tanpa disadari menyita waktu. Mereka terpicu
untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir
secara tak cerdas.
6
Pengawasan yang
minim dari orang tua merupakan salah satu faktor menjadi faktor mengapa
mereka merasa nyaman untuk menghabiskan waktunya untuk surfing di situs
jejaring sosial tersebut. Orang tua seolah ‘'tutup mata'’ atas fenomena ini.
Mereka hanya diam saja mengetahui anaknya sering mengakses situs pertemanan
sampai lupa waktu.
Namun para
orang tua pun tidak bisa terlalu disalahkan atas penggunaan situs pertemanan
yang tinggi karena anak mereka bisa saja menggunakan telepon genggamnya untuk
membuka situs tersebut sehingga luput dari pengawasan orang tua.
Pada dasarnya
situs-situs jejaring sosial memiliki batas umur bagi penggunanya yang ingin
mengakses situs tersebut. Jejaring sosial membatasi umur pengguna yang boleh
mengaksesnya yaitu minimal berumur 13 tahun. Statistik menunjukkan bahwa
pengguna jejaring sosial terbanyak di Indonesia yaitu antara usia 23-31 tahun
yaitu sebanyak 2.831.060 pengguna..
Penggunaan yang
tinggi ini tidak dipungkiri akibat adanya kemajuan pesat di bidang teknologi.
Selain itu, wujud sifat hakekat manusia adalah memilki kemampuan bereksistensi
yaitu kemampuan seseorang untuk menunjukkan “keberadaanya” di antara manusia
yang lain. Dengan adanya situs jejaring sosial seperti jejaring sosial mereka
dapat menunjukkan dirinya pada khalayak luas apalagi sekarang jumlah pengakses
situs jejaring sosial di Indonesia merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan
negara lain di Asia Tenggara dengan untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
3.
Dengan begitu
banyaknya pengguna situs jejaring sosial ini, para pengguna terutama dari
kalangan pelajar remaja menjadi semangat untuk menampilkan dirinya lewat akun
mereka agar bisa dikenal oleh orang banyak. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat
biodata pengguna. User dapat men-upload foto dirinya untuk ditampilkan dalam
akun pribadi sehingga bisa dilihat teman-teman mereka. Situs perteman jejaring
sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat sharing
dengan anggota grup. Selain itu jejaring
sosial menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat
berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat, share file dan
lain-lain. Hal inilah yang membuat jejaring sosial begitu
digandrungi oleh pelajar remaja saat ini.
Anggapan
masyarakat yang mengatakan jika tidak mengakses internet dikatakan ketinggalan
zaman atau gagap teknologi juga mulai mempengaruhi pemikiran pelajar remaja
untuk mulai belajar mengakses situs pertemanan.
7
C. Dampak Positif Dan Negatif Yang Ditimbulkan Oleh Jejaring Sosial
Terhadap Kehidupan Remaja
Jejaring
Sosial seperti Facebook, google+, Twitter dan
yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk
memilikinya. Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu
dan akan dikucilkan dari komunitasnya. Tentu dengan adanya Jejaring
Sosial ini pasti mengakibatkan dampak yang positif maupun dampak yang
negatif.
Dampak Positif :
Pengaruh
positif penggunaan Jejaring Sosial diantaranya adalah banyak
para remaja yang menggunakanJejaring Sosial untuk memasarkan
iklannya seperti yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa pembuat keripik
pedas yang memasarkan produknya ke Twitter dan Facebook yang
ber merk “Maicih” dan akhirnya sekarang menjadi sebuah kripik yang sudah
tersebar hampir di kota-kota besar di Indonesia. Ada juga Jejaring
Sosial yang digunakan sebagai sarana bertukan informasi, pengetahuan
dan untuk berdiskusi dalam pembuatan komunitas.
Jejaring
Sosial juga
dapat mempererat tali persaudaraan dimana seseorang dapat tetap saling
berkomunikasi walaupun jaraknya jauh. Jejaring Sosial juga
dapat digunakan untuk mencari seorang kerabat, bahkan ada suatu kisah seorang
ibu dapat bertemu kembali dengan anaknya setelah 12 tahun berpisah (data
: http://teknologi.vivanews.com/news/read/246710-berkat-Facebook-ibu-dan-anak-ini-bertemu-lagi)
Dampak Negatif :
Akan
tetapi Jejaring Sosial itu juga memberikan dampak yang negatif
bagi para remaja. Banyak para remaja yang kecanduan untuk
menggunakan Jejaring Sosial tanpa mengenal waktu sehingga
menurunkan produktifitas dan rasa sosial diantara remaja pun berkurang.
Banyak para remaja yang lebih suka berhubungan lewat Jejaring Sosial dibanding
dengan bertemu dengan teman-temannya dan yang lebih parah lagi mereka yang
kecanduan susah untuk berkomunikasi dengan yang lain. Para pelajar juga lebih sering
menggunakan waktu mereka untuk bermain game yang ada pada salah satu Jejaring
Sosial.
8
Akhir-akhir
ini pun banyak kasus-kasus tentang penculikan gadis, banyak orang-orang dengan
kepandaian komunikasi dan rayuan dapat melarikan gadis gadis seperti yang telah
dialami oleh Nova seorang remaja 14 tahun (data : http://metro.vivanews.com/news/read/127718gadis_14_tahun_diculik_tiga_teman_Facebook ). Jejaring Sosial juga
digunakan untuk bisnis prostitusi. Banyak remaja yang tergiur karena
pengaruh dari lingkungannya yang memang ada yang sudah terjun ke dunia hitam
dan juga menawarkan keuntungan yang sangat menjanjikan. Remaja yang sedang
labil apalagi suka bermimpi hidup mewah dengan mudah serta berasal dari
keluarga yang berantakan mudah untuk terjerumus dalam prostitusi di Jejaring
Sosial ini (data :http://headlines.vivanews.com/news/read/200118-penjualan-gadis-abg-lewat-Facebook)
D. Cara Mencegah Kecanduan Penggunaan Jejaring Sosial
Solusi yang pertama kali adalah berusaha untuk membatasi
diri, dimana jika kalian sudah kecanduan Jejaring Sosial, maka harus membatasi
waktu aksesnya, mulai kurangi bermain game dan update status. Mulai
mencari kesibukan yang lain misal seperti bermain bersama teman-teman dalam
dunia nyata, ikut organisasi maupun mengerjakan tugas kuliah.
Bagi remaja putri hendaknya dapat lebih waspada jika
berkenalan dengan orang asing di Jejaring Sosial, entah itu dari teman
atau terlebih hanya orang yang asal ingin berkenalan. Jangan mudah
percaya akan rayuan serta kata-kata manisnya. Jangan mudah bertemu langsung
kalau memang sangat ingin maka ajaklah teman-teman kalian dan jangan di tempat
yang sepi.
Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak
menggunakan Jejaring Sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga
lingkungan dan pergaulan anak-anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya
sehingga jika ada perilaku dari anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus
tanggap dan mencoba menghubungi sahabat-sahabatnya agar tidak lebih berlanjut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemunculan situs jejaring sosial ini
diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh
belahan dunia. situs
jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun
1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah
teman, dan mengirim pesan. Dan setelah berkembangnya tegnologi
dan tambhan wawasan SDM manusia muncul situs yang lebih modern dengan
fitur-fitur yang menarik.
Hal ini menimbulkan manusia khususnya remaja untuk memanfaatkannya semakin lama
tren memanfaatkan jejaring sosial menjadi gaya hidup yang mempengaruhi perilaku
manusia khususnya remaja. Sebenarnya jejaring sosial mempunyai manfaat dan sisi
negatif bagi penggunanya. Tergantung pengguna memakai situs itu secara bijak
atau tidak
B. Saran
Jika orang tua dan tenaga pendidik
berkomitmen tinggi serta serius dalam menyingkapi fenomena jejaring sosial yang
kini merebak di kalangan pelajar remaja, maka penulis kira akan mudah untuk
menghilangkan sifat ketergantungan mereka ketika mengakses situs jejaring
sosial. Peran dan kontribusi mereka dalam mendidik para generasi muda sangat
dibutuhkan karena emosi remaja cenderung masih labil dan mudah terkena pengaruh
negatif dari lingkungan mereka.
Selain itu jika upaya-upaya di atas dapat dilakukan dengan baik dan
berkelanjutan maka akan mudah bagi kita untuk membentuk pribadi generasi muda
yang tangguh akan dampak negatif dari arus globalisasi terutama dalam hal
penggunaan internet.
Jika orang tua dan guru dapat
menyadari peran-peran mereka dalam membimbing para generasi muda, akan mudah
untuk meminimalisir kemungkinan anak remaja akan terkena imbas dari penggunaan
internet yang tidak sehat. Untuk itu diharapkan kesadaran dari semua pihak dalam
menyingkapi fenomena situs jejaring sosial yang sedang merebak di kalangan
pelajar remaja saat ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
2.
Sarwono, S. W. 2006. Psikologi Remaja.
Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.
8.
Setiawan,
Dirgayuza. 2008. Gaul Ala Facebook
untuk Pemula. Jakarta: Media
Kita. Hal 6-9.
The Best Casino Site In The UK for December 2021
BalasHapusThe best casino site in the UK for December 2021. The best casino site in the UK for December 2021. The best casino site in the UK for December 2021. The best casino site luckyclub in